Jumat, 09 Desember 2011

Mengikis kerak

Kerak melekat merasuk
Telah lama tertimbun
Kumpulan  sisa terbuang, terlarang
Mencakar cakar lembar putih
Menindas diri ini
Alunan simphony terniang samar
Izinkanku tuk tetap berharap
Angkat kerak terikat
Berjuang lawan penindasan
Senandung pintu damai suci
Telah sampai didepan mata
Berdengung merdu menjelma
Mengikis kerak kerak busuk
Rajut kembali benang benang putih

INIKAH RASANYA??..

hkjhljljl.jpg
Semerbak wangi bunga2 kian menyapa insan2 muda yang tak sabar menyambut hari baru, lambaian aktivitas semakin mengajak untuk hanyut dalam kesibukan dan kilauan asmara yang menggebu2. Rani, tyas dan rizka adalah mahasiswi yang sangat populer di kampusnya, terutama dikalangan lelaki, mereka mempunyai paras yang cantik dan penuh pesona, banyak laki2 yang menyukai mereka, namun mereka sangat cerewet  untuk memilih kekasih, terutama rizka, dia selalu menggagalkan impian lelaki2 yang menyukainya dengan cara apapun,rizka sangat sombong dengan kecantikan yang ia miliki sehingga ia merasa harus memiliki kekasih yang benar2  sempurna, tampan, kaya, smart, perhatian dan setia,  banyak lelaki yang pernah berpacaran dengannya tapi tidak pernah mendapatkan cinta darinya,karena lelaki2 itu tidak memenuhi kriteria yang ia cari, yang sering terjadi adalah lelaki itu tidak kaya. Sampai sekarang rizka belum pernah menjumpai  laki2  yang  benar2  sesuai dengan kriteria yang ia cari, sedangkan  rani dan tyas sudah kapok mempermainkan laki2, sehingga mereka menyerah, dan mereka akhirnya mempunyai kekasih masing2.
Suatu hari TYNIZKA (tyas, rani,rizka) sedang mengikuti  seminar  di kampus mereka, sepanjang acara ada mahasiswa yang  memandangi rizka “gue nggak nyaman dech, di lihatin cwok itu terus” ujar rizka kepada tyas dan rani, “suka kalii, mangsa baru nihh” bisik tyas. “ihh, dya aja jelek gitu,yang ganteng aja gue tolak, apalagi dia.. Tp, dia mahasiswa baru ya, aku kok nggak pernah tau” ujar rizka. Setelah acaa seminar selesai, rizka pergi ke taman untuk sedikit mempelajari tentang materi kuliahnya,kali ini ia sendirian, tiba2 da laki2 yang memandangi rizka saat seminar “kenalkan, aku dimas, aku mahasiswa jurusan komunikasi semester  4, aku menyukaimu,, apa kau mau menjadi pacaku?” ujar laki2 itu, rizka tercengang melihat keberanian cwok itu, “waw, aku takjub melihat keberanianmu, tapi, apa kau tidak takut gagal??” tanya  rizka. “aku yakin aku tidak akan gagal, kau belum punya pacar kan??” jawab dimas. “aku punya” jawab rizka gugup, “mana mungkin ada laki2 yang mau ,mempunyai pacar sombong sepertimu, dan menjadi pacar ke100 mu yang tidak akan mendapatkan cinta darimu” ujar dimas. Rizka geram dngan ucapan dimas “lalu, kenapa kau mau menjadi pacarku???” tanya rizka. “karena aku yakin akan mendapatkan cinta darimu, ayo jalan denganku” ujar dimas sambil menggandeng rizka pergi dari taman itu.
Rizka benar2 benci dengan dimas, karena selain dimas telah menghinanya, dimas juga memaksanya untuk menjadi pacarnya, dimas selalu berusaha menuruti semua yang diinginkan rizka, tapi rizka tetap tidak mencintainya, semua cara yang penah ia lakukan terhadap cwok2 yg prnah mnjadi pacarnya, telah ia lakukan kepada dimas, namun tidak ada yang ampuh untuk membuat dimas patah hati dan berpisah dengannya,kini ia,tyas dan rani sudah kehabisan cara. sampai pada suatu saat, kakak iparnya, menyarankan untuk memberi hadiah sebuah kaos kepada dimas, konon katanya, jika sepasang kekasih, salah satunya ada yang menghadiahkan kaos, maka hubungan kekasih itu akan putuss. “cara apa itu, bodoh banget, nggak ahh!!” tolak rizka, tapi apa salahnya jika ia mencoba dulu, siapa tau cara itu berhasil.
Suatu hari rizka menghadiahkan kaos kepada dimas, tapi apa yang terjadi?? Dimas makin hari malah makin lengket dengan rizka. “mungkin udah jodoh kalii, dengan cara apapun nggak akan bisa pisah, jalani aja, toh juga pasti loe bisa cinta sama dia” ucap rani. “dia itu nggak masuk kriteria aku, dia memang perhatian dan setia sich, tp dia nggak tampan, nggak kaya  dan juga nggak smart, ogah dech” ujar rizka, tapi keemudian rizka mengikuti saran rani, lama kelamaan rizka menjadi nyaman bersama dimas, dia merasa benar2 merasakan arti cinta yang sesungguhnya, cinta itu tidak memandaan luarnya saja, tapi kesetiaan dan ketulusan , beribu cara telah ia lakukan kepada dimas, tapi dimas tetap setia mencintainya, kini rizka telah mencintai dimas dengan tulus.
Di hari yang cerah, rizka membuatkan kue untuk dimas, kini rizka berubah menjadi penyayang karena dimas, “mana janji loe, gue udah dapetin hatinya tuh cewek, loe kan udah janji kalo gue dapetin tuh cewek, loe bakalan bayar utang bapak gue” ujar dimas kepada seorang mahasiswa. Rizka tercengang mendengar itu semua, sampai kue yang ia baawa jatuh berserakan ditanah, “DIMAS!! Pa yg barusan kau katakan?? Jadi, selama ini kau mempermainkan aku? Aku bner2  nggak nyangka, dulu kamu ngeja aku, sampai aku sekarang benar2 cinta sma kamu, tapi apa yang kamu ke aku? Kamu malah pemainin aku, kamu jahat” bentak rizka. “masa bodo, gue butuh duit buat bayar utang bapak gue, lagi pula, siapa yang mau sama cewek gak punya perasaan kayak loe” jawab dimas santai, rizka menangis di taman, hatinya bena2 sakit, saat ia mulai merasakan cinta, mlah orang yang dicintainya mempermainkan hatinyanya hanya untuk taruhan. “mungkin ini balasan buat gue karena gue selalu mempermainkan hati laki2 yang mencintai gue”...
By : rose saykoji











Ini Ceritaku, Apa Ceritamu???

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
                Secercah harapan terlintas di ujung mata penaku, bayang-bayang akan indahnya bola-bola berwarna warni yang berputar pada porosnya mengitari diriku..... seperti itulah harapan-harapan yang aku curahkan selama ini, tak tau mengapa aku sangat mengidamkan menjadi seorang yang mengalir darah seniman dalam jiwanya, sedikit demi sedikit ku rangkai mata penaku, ku urai semua apa yang aku punya, mencoba menggores impianku, di atas lembar-lembar kertas putih bersih yang tak berdosa, akhirnya jadilah coret-coretan gambar sketsa hasil karyaku yang aku kumpulkan dalam sebuah kantong plastik yang lusuh bekas dari fotocopyan.
                Tiap hari ku ukir walau hanya segaris sebagian dari impianku, tak hanya gambar-gambar sketsa yang aku buat, juga puluhan puisi yang berserakan entah dimana saja telah aku hasilkan, namun semua itu tak mendapatkan fokus yang pasti dari diriku, mata pelajaran-mata pelajaran MIPA yang setiap hari hadir dalam pandangan mataku. Entah mengapa terbesit rasa sesal dalam benakku memilih jurusan IPA, kenapa bukan Bahasa???? Hemmbhh.... tak tau lah.. memang sejak kecil MIPA adalah konsumsi yang paling aku sukai, namun hari berganti hhari, tahun  berganti tahun.... fokus MIPAku menurun, aku lebih suka mencorat-coret bukuku dengan puisi-puisi, gambar-gambar. Saat guru menerangkan pun aku selingi dengan menggambar sketsa. Mungkin sichh,, itu salah satu caraku agar nggak ngantuk sewaktu materi yang diterangkan itu membosankan.
                Pada saat Ulanganpun jika semua soal telah usai aku jawab, 1 atau 2 sketsa gambar telah aku selesaikan, benar-benar,,,,, tiada hari tanpa corat-coret ddi atas kertas-kertas yang ringan itu. Kini kucoba merangkai Novel, karena bagiku cerpen itu terlalu singkat, tidak cukup untuk aku mencurahkan apa yang aku inginkan, tapi terkadang aku juga membuat  cerpen, itupun kalau ada sesuatu hal yang mendesak. Namun kadang terlintas dalam pikiranku, bahwa aku ini bukan orang yang gemar membaca, bagaimana bisa aku jadi seorang penulis atau seniman???? Pengalaman membaca aku tak punya.
                Buat yang baca blog aku,, makasih bgt.. udah mau dengerin sedikit curhatan aku... kali ini cukup segini aja yachh.. lain kali aku akan bagi-bagi sedikit karya aku lewat blog “Pengen jadi Seniman” ini...  jangan lupa tinggalkan komentar (jika berkehendak). Syukron katsiron... JJ
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.